Selasa, 08 Maret 2011

Manusia dan Penderitaan

Manusia dan penderitaan
·        Pengertian dari penderitaan

Apa itu penderitaan???????
Sebelum membahas tentang pengertian penderitaan. Kita mengetahui dulu apa arti kata dari derita. Kata  derita  berasal  dari  bahasa  sansekerta  dhara artinya  menahan  atau menanggung. Derita  artinya menanggung  atau  merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Penderitaan bukan berarti musibah bagi umat manusia. Tetapi sebagai cobaan bagi manusia apakah mereka senggup sabata dan tabah menghadapi cobaan. Penderitaan dan kenikmatan muncul karena alasan “saya suka itu” atau “sesuatu itu menyakitkan”. Kenikmatan dirasakan apabila yang dirasakan sudah didapat, dan penderitaan dirasakan apabila sesuatu yang menyakitkan menimpa dirinya. Aliran yang ingin secara mutlak menghindari penderitaan adalah hedonisme, yaitu suatu pandangan bahwa kenikmatan itu merupakan tujuan satu-satunya dari kegiatan manusia, dan kunci menuju hidup baik. Penafsiran hedonisme ada dua macam, yaitu:
1. Hedonisme psikologis yang berpandangan bahwa semua tindakan diarahkan untuk mencapai kenikmatan dan menghindari penderitaan.
2. Hedonisme etis yang berpandangan bahwa semua tindakan ‘harus’ ditujukan kepada kenikmatan dan menghindari penderitaan Kritik terhadap hedonisme ialah bahwa tidak semua tindakan manusia hedonistis, bahkan banyak orang yang tampaknya merasa bersalah atas kenikmatan-kenikmatan mereka. Dan hal ini menyebabkan mereka mengalami penderitaan. Pandangan Hedonis psikologis ialah bahwa semua manusia dimotivasi oleh pengejaran kenikmatan dan penghindaran penderitaan. Mengejar kenikmatan sebenarnya tidak jelas, sebab ada kalanya orang menderita dalam rangka latihan-latihan atau menyertai apa yang ingin dicapai atau dikejarnya. Kritik Aristoteles ialah bahwa puncak etika bukan pada kenikmatan, melainkan pada kebahagiaan. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa kenikmatan bukan tujuan akhir, melainkan hanya “pelengkap” tindakan. Berbeda dengan John Stuart Mill yang membela Hedonisme melalui jalan terhormat, utilitarisme yaitu membela kenikmatan sebagai kebaikan tertinggi. Suatu tindakan itu baik sejauh ia lebih “berguna” dalam pengertian ini, yaitu sejauh tindakan memaksimalkan kenikmatan dan meninimalkan penderitaan.

·        Pengertian dari Siksaan


Siksaan itu sangat luas macamnya dari siksaan duniawi maupun siksaan akherat. Siksaan dapat diartikan  sebagai  siksaan badan atau  jasmani, dan dapat juga berupa  siksaan  jiwa  atau  rokhani. Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat  nanti,  yaitu  siksaan  bagi  orang-orang  musyrik,  syirik,  dengki,  memfitnah,  mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya. Firman ALLAH SWT dalam alquran banyak sekali menjelaskan tentang siksaan yang akan di hadapi manusia di akhir nanti.

·        3 Siksaan Sifatya PSIKIS

Kebimbingan dialami oleh seorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi atau tidak, siapakah dari kawanya yang akan dijadikan pacar tetapnya. Akibat dari kebimbingan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Bagi orang lemah berpikirannya, masalah kebimbingan akan lama dialami, sehingga siksaan itu berkepanjangan. Tetapi bagi orang yang kuat berpikirnya ia akan cepat mengambil suatu keputusan, sehingga kebimbangan akan cepat diatasi.
Kesepian dialami oleh seseorang merupakan rasa sepi dalam dirinya sendiri atau jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Kesepian ini tidak boleh dicampur adukkan dengan keadaan sepi. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin.Bila rasa takut itu dibesar – besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain :
a. Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.
b. Gamang
Gamang adalahketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan, karena ia takut akibat berada di tempat yang tinggi. Misalnya seseorang harus melewati jembatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseorang takut meniti dinding di bawahnya.
c. Kegagalan
Kegagalan adalah ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali, karena takut dalam percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.
·        Pengertian dari Kekalutan Mental


Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar. Disini berbagai macam dari kekalutan mental seperti,Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental, Tahap-taham gangguan kejiwaan, Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental,Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah  Positif maupun negatif, dll.

·         Gejala-gejala permulaan bagi seseorang yang  mengalami kekalutan mental adalah:
Nampak  pada  jasmani yang  sering  merasakan  pusing,  sesak  nafas,  demam,  nyeri, pada lambung.
Nampak  pada  kejiwaannya dengan  rasa  cemas,  ketakutan,  patah  hati,  apatis,  cemburu, mudah marah.

·         Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah:
Gangguan  kejiwaan  nampak  dalam  gejala-gejala  kehidupan  si  penderita  baik  jasmani maupun ruhaninya.
Usaha  mempertahankan  diri  dengan  cara  negatif,  yaitu  mundur  atau  lari,  sehingga  cara  bertahan  dirinya  salah;  pada  orang  yang  tidak  menderita  gangguan  kejiwaan  bila  menghadapi  persoalan,  justru  lekas  memecahkan  problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri  dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
Kekalutan  merupakan  titik  patah  (mental  breakdown)  dan  yang  bersangkutan  mengalami gangguan.

·         Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut:
Kepribadian  yang  lemah akibat  kondisi  jasmani  atau  mental  yang  kurang  sempurna;  hal-hal  tersebut  sering  menyebabkan  yang  bersangkutan  merasa  rendah  diri yang  secara berangsur-angsur akan  menyudutkan  kedudukannya  dan menghancurkan mentalnya.
Terjadinya  konflik sosial  budaya akibat  norma  berbeda  antara  yang  bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan  diri  lagi;  misalnya  orang  pedesaan  yang  berat menyesuaikan  diri  dengan  kehidupan  kota,  orang  tua  yang  telah  mapan  sulit  menerima  keadaanyang baru yang jauh berbeda dari masa jayanya dulu.
Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.

·         Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah:
Positif:
Trauma (luka jiwa) yang dialami dijaawab secara baik sebagai usaha agar tetap  survive  dalam  hidup,  misalnya  melakukan  sholat  tahajud  waktu  malam  hari  untuk  memperoleh  ketenangan  dan  mencari  jalan  keluar  untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan melakukan  kegiatan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan.
Negatif:
Trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

·         Studi Kasus:
Manusia itu mempunyai kekurangan dan kelebihan yang telah di anugrahkan oleh ALLaH SWT. Tetapi yang akan di bahas dalam masalah ini ialah penderitaan dari seseorang. Sebenarnya secara garis besar bukan penderitaan tetapi ujian atau cobaan dari ALLAH SWT. Penderitaan yang akan di alami menusia itu suatu saat nanti atau penderitaan manusia akan datang di alam barzah atau di akherat nanti. Semua manusia akan medapatkan penderitaan  bila manusianya di dunia tidak membuat kebajikan melainkan berbuat kejahatan yang pernah di lakukan manusia. Tetapi banyak orang yang mengalami kekurangan dalam duniawi ini mereka menyatakannya dengan “penderitaan”. Sebagai contoh seperti,
YERUSALEM (Berita SuaraMedia) – Sebuah tayangan iklan televisi Israel memantik datangnya protes. Protes tersebut datang dari para anggota legislatif Arab yang menyatakan bahwa iklan tersebut merupakan sebuah hal yang tidak pantas dan mendesak agar iklan tersebut tidak ditayangkan kembali.
Iklan tersebut adalah iklan sebuah perusahaan telepon seluler Israel. Dalam iklan tersebut, digambarkan para serdadu Israel yang tengah bermain sepakbola di atas pembatas Tepi Barat.
Iklan dari Cellcom, sebuah perusahaan telepon genggam terbesar di Israel, tersebut semakin mempertegas penderitaan dari rakyat Palestina da menunjukkan betapa Israel memang tidak pernah peduli terhadap perasaan negara tetangganya, demikian bunyi dari kritikan yang dilancarkan terhadap Israel. Akan tetapi, perusahaan telepon seluler tersebut tidak bergeming dan meneruskan penayangan iklan kontroversial tersebut.
Sebuah bola jatuh dari jip militer Israel dari sisi sebuah tembok yang amat tinggi. Permainan dimulai, menyerang dan bertahan dengan warga Palestina yang tidak tampak di layar saat seorang serdadu menelepon "bala bantuan", yang ternyata dua orang wanita berseragam militer Israel dengan senyum tersungging di bibir mereka, untuk datang menghampiri dan turut bermain.
Iklan tersebut dibuat oleh McCann Erickson, yang masih memiliki hubungan dengan kelompok perusahaan AS, Interpublic (Interpublic group adalah satu dari empat perusahaan periklanan terbesar di dunia. Bermarkas di New york dan memiliki anak perusahaan bernama Universal McCann Media Agency dan McCann-Erickson). Iklan tersebut diakhiri dengan sebuah suara keras: "Pada akhirnya, apa yang kita semua cari? Hanya sedikit kesenangan."
Sejak iklan tersebut mulai ditayangkan dalam minggu lalu – disaat rakyat Palestina memperingati tahun kelima diterbitkannya peraturan dari persidangan dunia yang mengatakan bahwa tembok dan pagar pembatas Israel di Tepi Barat adalah sesuatu yang ilegal.
"Disamping menjadi sebuah iklan paling mengerikan sepanjang masa, iklan berdurasi satu menit tersebut menyampaikan banyak hal mengenai cara Israel memandang diri mereka dan Palestina," kata seorang jurnalis, Dimi Reider, dalam tulisannya di sebuah blog yang menyimpulkan bahwa Israel bersikap acuh dan sama sekali tidak mengerti perasaan Palestina mengenai tembok pembatas.
Ahmed Tibi, seorang anggota Arab dari Parlemen Israel, mengatakan bahwa dia telah menulis surat kepada Cellcom untuk mendesak perusahaan tersebut agar menarik iklan tersebut dari peredaran.
"Tembok pembatas memisahkan anggota keluarga dan mencegah anak-anak untuk pergi ke sekolah dan klinik," katanya kepada Reuters. "Namun, iklan tersebut dengan entengnya menyorot tembok rasis tersebut, seolah-olah tembok itu hanyalah sebuah pagar pembatas taman di Tel Aviv," kecamnya.
Hanya ada segelintir orang Palestina yang menonton saluran televisi Israel dimana iklan tersebut ditayangkan, namun ternyata iklan tersebut juga menuai kecaman keras di internet.
Sebuah kelompok Facebook yang berbahasa Ibrani dan diberi nama "Saya menjadi muak ketika menyaksikan iklan baru Cellcom" telah memiliki 218 orang anggota. Mereka mengatakan, "Segera tarik iklan rasis tersebut dari peredaran."
Ami Kaufman, seorang blogger Israel, mengatakan kepada Reuters: "Kami melihat para serdadu Israel bermain melawan... orang-orang yang mereka kurung dibalik tembok tersebut. Namun yang paling terasa mengganggu dalam iklan tersebut adalah fakta bahwa orang-orang Palestina sama sekali tidak terlihat. Seolah-olah mereka itu monster atau alien. Ini seperti menggambarkan perasaan orang-orang Israel terhadap Palestina."
Noam Sheizaf, seorang jurnalis Israel yang sekaligus seorang blogger, mengatakan bahwa iklan tersebut menyimpang dari kenyataan. "Dalam dunia nyata, jika ada seorang warga Palestina yang mendekati pembatas untuk memberikan sebuah bola sepak, maka dapat dipastikan bahwa dia akan ditembak mati."
Ketika dimintai keterangan, pihak Cellcom mengatakan bahwa inti dari iklan tersebut sebenarnya adalah komunikasi antar manusia, tanpa memandang agama, ras, atau jenis kelamin. Cellcom menambahkan bahwa iklan tersebut menggambarkan kemungkinan bahwa orang-orang dengan opini yang beragam bisa saling berinteraksi dalam sebuah "hiburan bersama".
Seorang juru bicara wanita mengatakan bahwa hanyalah sebuah kebetulan jika peluncuran iklan tersebut dilakukan berdekatan dengan peringatan keputusan pengadilan dunia tahun 2004 yang menyatakan bahwa Israel sama sekali tidak memiliki hak untuk membangun tembok pembatas bermil-mil panjangnya di atas tanah Palestina yang dirampok pada perang tahun 1967.



Sumber:



0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management