Apakah Sabar itu?
Sabar
adalah sebagian dari iman,sikap terpujiyang patut dimiliki guna meningkatkan
derajat manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi ini. Sifat sabar adalah
sifat yang berguna mengendalikan emosi dari perilaku yang tercela. Sabar
merupakan benteng yang tangguh dalam menghadapi cobaanyang di berikan ALLAH
SWT. Dengan kata lain manusia yang sabar tidak akan merintih dan berkeluh kesah
atas cobaan yang di terima., betapa pun berat dan pahitnya. Tetapi sabar bukan
berarti menyerah begitu saja pada keadaan yang ada. Tetapi tetap berusaha keas
untuk mengatasi segala hal yang merintangi apa yang kita harapkan.
Berdasarkan
hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunia, Nabi Muhammad SAW membagi
sabar menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1) Kesabaran dalam menghadapi musibah
2) Kesabaran dalam mematuhi perintah Allah SWT, dan
3) Kesabaran diri untuk tidak melakukan maksiat
2) Kesabaran dalam mematuhi perintah Allah SWT, dan
3) Kesabaran diri untuk tidak melakukan maksiat
Macam-Macam Sabar:
1) Sabar menerima cobaan hidup
2) Sabar Dari Keinginan Hawa Nafsu
3) Sabar Dalam Taat Kepada Allah SWT
4) Sabar Dalam Berdakwah
5) Sabar Dalam Perang
6) Sabar Dalam Pergaulan
2) Sabar Dari Keinginan Hawa Nafsu
3) Sabar Dalam Taat Kepada Allah SWT
4) Sabar Dalam Berdakwah
5) Sabar Dalam Perang
6) Sabar Dalam Pergaulan
Hikmah sabar:
1) Dapat melaksanakan setiap perintah dan larangan agama
dengan baik.
2)Menjadikan pikiran menjadi matang
3) Menjadikan hati lebih tenang dan bahagia
4) Menjadikan setiap ibadahnya lebih sempurna
5) Mendapatkan pahala sesuai dengan tingkatannya
6) Sabar mendapatkan keberuntungan
7) Bersabar berarti memperkuat kepribadiaan
Keutamaan Sabar:
1) Mendapatkan pahala yang besar
2) Memaafkan dan mengugurkan dosa-dosa
3) Meningkatkan derajat
4) Sebar sebagai pembuka pintu surge
5) Sabar kunci mengatasi cobaan
Demikian tadi keutamaan dari sabar yang merupakan obat
pahit tetapi sangat mujarab dalam perilaku manusia ketika menahan diri dari
nafsu dan godaan dunia. Maka itu yakinlah kita semua bahwa kesabaran itu
membawa manfaat bagi diri kita, sekaligus menolak kemudharatan kepada diri
kita, kesabaran itu hanya sesaat tetapi kenikmataan dan manfaatnya adalah
selamanya.
Apakah Syukur?
Kata
"syukur" adalah kata yang berasal dari bahasa Arab. Kata ini
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai Rasa terima kasih kepada
Allah.
Syukur adalah pujian karena adanya kebaikan yang diperoleh. Memahami nikmat
– nikmat yang dirasakan dan menampakkannya ke permukaan. Lawan dari syukur
adalah kufur yang berarti menyembunyikan.bersyukur adalah saat diberi kesehatan jasmani dan rohani dan menggunakan kesehatan untuk mengabdi di jalan Allah SWT.
Berikut ini adalah kunci rahasia syukur pengundang nikmat :
1. Tidak merasa memiliki kecuali meyakini segalanya milik Allah
Keyakinan bahwa segalanya hanyalah milik Allah atau tidak merasa dimiliki dan memiliki kecuali hanyalah milik Allah, adalah kunci yang sangat luar biasa dampaknya bagi kenyamanan dan kebahagiaan hidup. Bagi orang yang telah memasuki keyakinan ini, adanya kekayaan duniawi sebanyak apapun tidak membuatnya sombong dan takabur, tiadanya duniawi tidak akan membuat minder dan nelangsa, ikhtiarnya tidak mungkin tidak jujur, karena yakin bahwa jujur rizki dari Allah, dan tidak jujur pun tetap rizki dari Allah.
2. Selalu Memuji Allah dalam Segala Kondisi
Selalu berucap alhamdulillah, memuji ALlah dalam segala kondisi senang maupun susah karena nikmat yang harus disyukuri lebih banyak daripada musibah.
3. Nikmat Adalah Kendaraan Menuju Allah
kita sepakat bahwa seseorang yang dengan kearifannya berusaha untuk memahami manfaat yang hakiki dari setiap pemberian Allah, dan kegembiraannya sudah bukan terletak pada pesona indah atau bagusnya dunia, tetapi dari manfaat dunia ini menjadi kendaraannya yang dapat membuatnya semakin dekat kepada Allah, maka inilah hakikat syukur yang paling tepat yaitu orang yang memili kesadaran bahwa semua titipan Allah harus menjadi kendaraan untuk membuatnya semakin dekat dan akrab dengan Allah.
4. Tahu Balas Budi dan Berterima Kasih
Barangsiapa telah berbuat kebaikan kepada kalian, maka hendaklah kalian membalasnya, jika kalian tidak mampu membalasnya, maka berdoalah buatnya, hingga kalian tahu bahwa kalian telah bersyukur. Sebab Allah yang Maha tahu berterima dan sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur (HR. Thabrani)
sungguh orang yang paling beruntung adalah orang yang pandai bersyukur dan sebaik-baik ahli syukur adalah yang mengembalikan pujian dan nikmat kepada Allah SWT.
Daftar
Pustaka
Al-Bantani, Imam Nawawi. September 2005. Nashaihatul ibad:
Nasihat-nasihat untuk Para Hamba. Bandung: Irsyad Baitus Salim.
Fariz Gasim Anus. 2006. Hikmah di Balik Musibah. Jatinegara:
Darus Sunah.
Kauma, Fuad dan Nipan. Juli 1999. Kisah-kisah Akhlaq
Terpuji. Yogyakarta: Mitra Pustaka.
Matnul, Hikam, dkk. Hakekat Ma’rifat. Surabaya: Bintang
Usaha.
M.Utsman, Najati. 1985. Al-Quran dan Ilmu Jiwa. Bandung:
Pustaka.
Rasjid, Sulaiman. Januari 1987. Fiqih Islam. Bandung: Sinar
Baru.
Zeeno Mohammad bin Janieel. Februari 1994. Bimbingan Islam
untuk Pribadi Masyarakat. Jakarta Timur: CV Daarul Haqm.
0 komentar:
Posting Komentar