Minggu, 25 November 2012

Sabar dan Syukur


Apakah Sabar itu?

 Sabar adalah sebagian dari iman,sikap terpujiyang patut dimiliki guna meningkatkan derajat manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi ini. Sifat sabar adalah sifat yang berguna mengendalikan emosi dari perilaku yang tercela. Sabar merupakan benteng yang tangguh dalam menghadapi cobaanyang di berikan ALLAH SWT. Dengan kata lain manusia yang sabar tidak akan merintih dan berkeluh kesah atas cobaan yang di terima., betapa pun berat dan pahitnya. Tetapi sabar bukan berarti menyerah begitu saja pada keadaan yang ada. Tetapi tetap berusaha keas untuk mengatasi segala hal yang merintangi apa yang kita harapkan.

Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Ad-Dunia, Nabi Muhammad SAW membagi sabar menjadi tiga tingkatan, yaitu:
1) Kesabaran dalam menghadapi musibah
2) Kesabaran dalam mematuhi perintah Allah SWT, dan
3) Kesabaran diri untuk tidak melakukan maksiat

Macam-Macam Sabar:
1) Sabar menerima cobaan hidup
2) Sabar Dari Keinginan Hawa Nafsu
3) Sabar Dalam Taat Kepada Allah SWT
4) Sabar Dalam Berdakwah
5) Sabar Dalam Perang
6) Sabar Dalam Pergaulan

Hikmah sabar:
1) Dapat melaksanakan setiap perintah dan larangan agama dengan baik.
2)Menjadikan pikiran menjadi matang
3) Menjadikan hati lebih tenang dan bahagia
4) Menjadikan setiap ibadahnya lebih sempurna
5) Mendapatkan pahala sesuai dengan tingkatannya
6) Sabar mendapatkan keberuntungan
7) Bersabar berarti memperkuat kepribadiaan

Keutamaan Sabar:
1) Mendapatkan pahala yang besar
2) Memaafkan dan mengugurkan dosa-dosa
3) Meningkatkan derajat
4) Sebar sebagai pembuka pintu surge
5) Sabar kunci mengatasi cobaan
Demikian tadi keutamaan dari sabar yang merupakan obat pahit tetapi sangat mujarab dalam perilaku manusia ketika menahan diri dari nafsu dan godaan dunia. Maka itu yakinlah kita semua bahwa kesabaran itu membawa manfaat bagi diri kita, sekaligus menolak kemudharatan kepada diri kita, kesabaran itu hanya sesaat tetapi kenikmataan dan manfaatnya adalah selamanya.

Apakah Syukur?
Kata "syukur" adalah kata yang berasal dari bahasa Arab.  Kata ini  dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai Rasa terima kasih kepada Allah.
Syukur adalah pujian karena adanya kebaikan yang diperoleh. Memahami nikmat – nikmat yang dirasakan dan menampakkannya ke permukaan. Lawan dari syukur adalah kufur yang berarti menyembunyikan.
bersyukur adalah saat diberi kesehatan jasmani dan rohani dan  menggunakan kesehatan untuk mengabdi di jalan Allah SWT.

Berikut ini adalah kunci rahasia syukur pengundang nikmat :

1. Tidak merasa memiliki kecuali meyakini segalanya milik Allah
Keyakinan bahwa segalanya hanyalah milik Allah atau tidak merasa dimiliki dan memiliki kecuali hanyalah milik Allah, adalah kunci yang sangat luar biasa dampaknya bagi kenyamanan dan kebahagiaan hidup. Bagi orang yang telah memasuki keyakinan ini, adanya kekayaan duniawi sebanyak apapun tidak membuatnya sombong dan takabur, tiadanya duniawi tidak akan membuat minder dan nelangsa, ikhtiarnya tidak mungkin tidak jujur, karena yakin bahwa jujur rizki dari Allah, dan tidak jujur pun tetap rizki dari Allah.
2. Selalu Memuji Allah dalam Segala Kondisi
Selalu berucap alhamdulillah, memuji ALlah dalam segala kondisi senang maupun susah karena nikmat yang harus disyukuri lebih banyak daripada musibah.
3. Nikmat Adalah Kendaraan Menuju Allah
kita sepakat bahwa seseorang yang dengan kearifannya berusaha untuk memahami manfaat yang hakiki dari setiap pemberian Allah, dan kegembiraannya sudah bukan terletak pada pesona indah atau bagusnya dunia, tetapi dari manfaat dunia ini menjadi kendaraannya yang dapat membuatnya semakin dekat kepada Allah, maka inilah hakikat syukur yang paling tepat yaitu orang yang memili kesadaran bahwa semua titipan Allah harus menjadi kendaraan untuk membuatnya semakin dekat dan akrab dengan Allah.
4. Tahu Balas Budi dan Berterima Kasih
Barangsiapa telah berbuat kebaikan kepada kalian, maka hendaklah kalian membalasnya, jika kalian tidak mampu membalasnya, maka berdoalah buatnya, hingga kalian tahu bahwa kalian telah bersyukur. Sebab Allah yang Maha tahu berterima dan sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur (HR. Thabrani)
sungguh orang yang paling beruntung adalah orang yang pandai bersyukur dan sebaik-baik ahli syukur adalah yang mengembalikan pujian dan nikmat kepada Allah SWT.


Daftar Pustaka


Al-Bantani, Imam Nawawi. September 2005. Nashaihatul ibad: Nasihat-nasihat untuk Para Hamba. Bandung: Irsyad Baitus Salim.

Fariz Gasim Anus. 2006. Hikmah di Balik Musibah. Jatinegara: Darus Sunah.

Kauma, Fuad dan Nipan. Juli 1999. Kisah-kisah Akhlaq Terpuji. Yogyakarta: Mitra Pustaka.

Matnul, Hikam, dkk. Hakekat Ma’rifat. Surabaya: Bintang Usaha.

M.Utsman, Najati. 1985. Al-Quran dan Ilmu Jiwa. Bandung: Pustaka.

Rasjid, Sulaiman. Januari 1987. Fiqih Islam. Bandung: Sinar Baru.

Zeeno Mohammad bin Janieel. Februari 1994. Bimbingan Islam untuk Pribadi Masyarakat. Jakarta Timur: CV Daarul Haqm.

Sabtu, 24 November 2012

Ejaan yang Disempurnakan

SEJARAH EJAAN BAHASA INDONESIA
 
            Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan. Namun dari segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri. Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu :

1. Ejaan Van Ophuysen

            Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua puluhan. Ejaan ini merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasari bahasa Indonesia.

2. Ejaan Suwandi

            Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang menggantikan, yaitu ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahun 1947 sampai tahun 1972.


Ejaan yang Disempurnakan

Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan Bahasa Indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik. Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama telah ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia pada masa itu, Tun Hussien Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan. Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden No. 57, Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin (Rumi dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) bagi bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Di Malaysia ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB). Selanjutnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarluaskan buku panduan pemakaian berjudul “Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”.

 Pemakaian Tanda baca
Tanda Koma (,)
1. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.
contoh: Saya memilikil buku, penggaris, dan pulpen.
contoh penggunaan yang salah: Saya membeli udang, kepiting dan ikan.

2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.
contoh: Saya selalu berangkat pagi, tetapi terlambat terus.

3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
contoh:
Kalau jalanan tidak macet, saya tidak akan datang terlambat.
Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.

4. Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
contoh:
Oleh karena itu, kamu harus datang
Jadi, saya tidak jadi datang.

5. Tanda koma dipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.
contoh:
Wah, bukan main.

6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
contoh: Kata ibu, “Adik saya sedih sekali”.

7. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan tanggal, (ii) bagian-bagian kalimat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
contoh:
Jakarta, 18 Juni 1984
Jakarta, Indonesia.

8. Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
contoh: Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.

9. Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
contoh: I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.

10. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
contoh: Rany Giang,S.E.

11. Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
contoh:
55,5 m
Rp 100,50

C. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
contoh: malam makin larut; kami belum selesai juga.

2. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
contoh: Kakek mengurus tanamannya di kebun; Nenek sibuk bekerja di dapur, adik menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik mendengarkan siaran pilihan pendengar.

Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
contoh:
yang kita perlukan, sekarang ialah barang-barang yang berikut: kursi, meja, dan lemari.
Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
contoh:
Ketua : Kodrie Santana
Wakil Ketua : Anantama Mata
Sekretaris : Nunung Hidayat
Wakil Sekretaris : Eka Saputri
Bendahara : Citra Romlah
Wakil bendahara : Gerry Suptiyatin
3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
contoh:
Pak Janet : “Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Pak Guru!”
Retno : “Ya, Pak!”
4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.
3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
contoh:
Pak Rijal: “Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Pak Guru!”
Randy : “Ya, Pak!”
4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.
contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi sudah terbit.
5. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris.
contoh:
….dia beli ba-
ru juga.
-Suku kata yang terdiri atas satu huruf tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada ujung baris.
contoh:
…. masalah i-
tu akan diproses.
2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata dan belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya ada pergantian baris.
contoh:
…. cara baru meng-
ukur panas
akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
contoh:
………mengharga-
i pendapat.
3. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
contoh: anak-anak
tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks karangan.
4. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
contoh: p-e-n-g-u-r-u-s
5. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
bandingkan:
ber-evolusi dengan be-revolusi
dua puluh lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1×25000).
Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
PN dengan di-PN-kan.
6. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan imbulan atau kata.
contoh:
se-Indonesia
hadiah ke-2
tahun 50-an
ber-SMA
KTP-nya nomor 11111
bom-V2
sinar-X.
7. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
di-charter
pen-tackle-an
Sebagai lambang matematika untuk pengurangan (tanda kurang).


Penggunaan Angka atau Lambang Bilangan
1. Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Ditulis dengan angka Arab atau Romawi.
2. Angka dipakai untuk menyatakan ukuran panjang, berat, luas, isi; satuan waktu; nilai uang; dan kuantitas.
3. Angka dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
4. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci.
5. Penulisan lambang bilangan dengan huruf secara umum dipisahkan antar tiap bagian dan awalan “per-” (untuk pecahan) digunakan menyatu dengan bagian yang langsung mengikutinya.
6. Lambang bilangan tingkat dituliskan dengan tiga cara: angka Romawi, tanda hubung antara “ke-” dan angka, atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan kata.
7. Lambang bilangan yang mendapat akhiran “-an” ditulis dengan tanda hubung antara angka dan “-an” atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan kata.
8. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah.
9. Angka yang menunjukkan bilangan utuh besar dapat dieja agar mudah dibaca.
10.Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus, kecuali dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. Jika dituliskan sekaligus, penulisan harus tepat.
11.Tanda hubung “ke-” tidak disambung pada bilangan yang menyatakan jumlah. Misalnya: Keempat anak tersebut sedang bersenang-senang.
contoh:
Jika ditulis dengan angka Arab, bilangan ditulis dengan diawali ke-. Jika ditulis dengan angka Romawi, bilangan ditulis sendirian.
Benar: abad kesebelas, abad ke-11, abad XI
Salah: abad ke sebelas, abad ke 11, abad ke-XI, abad 11
Penulisan tahun
Benar: 1960-an
Salah: 1960an


Singkatan dan Akronim
1. Singkatan adalah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu huruf atau lebih.
a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik.
b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintahan dan ketatanegaraan, badan/organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
c. Singkatan umum yang terdiri dari tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Tetapi, singkatan umum yang terdiri hanya dari dua huruf diberi tanda titik setelah masing-masing huruf.
d. Lambang kimia, singkatan satuan ukur, takaran, timbangan, dan mata uang asing tidak diikuti tanda titik.
2. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.
a. Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
b. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal kapital.
c. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun huruf dan suku kata dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kecil.
Penulisan gelar yang sering salah
DR, Dr, atau dr? Untuk doktor (S3) dan dokter (ahli penyakit)
1. Doktor (S3)
DR. SYAFARUDIN, bukan Dr. SYAFARUDIN, tetapi
Dr. Syafarudin, bukan DR. Syafarudin.
2. Dokter (ahli penyakit)
Dr. SOEMANTRI, bukan dr. SOEMANTRI, tetapi
dr. Soemantri, bukan Dr. Soemantri
Sering ditanyakan, bagaimana menuliskan gelar ini di awal kalimat. Hal ini adalah masalah tata kalimat. Hindari penulisan singkatan (termasuk gelar) di awal kalimat.

Penulisan kata
Berikut adalah ringkasan pedoman umum penulisan kata.
1. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh: Ibu percaya bahwa engkau tahu.
2. Kata turunan (lihat pula penjabaran di bagian Kata turunan)
3. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: bergeletar, dikelola [1].
4. Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi
5. Jika kata dasar berbentuk gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan ditulis serangkai. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: menggarisbawahi, dilipatgandakan.
6. Jika salah satu unsur gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai. Contoh: adipati, mancanegara.
7. Jika kata dasar huruf awalnya adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung. Contoh: non-Indonesia.
9. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Contoh: duta besar, orang tua, ibu kota, sepak bola.
10.Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian. Contoh: alat pandang-dengar, anak-istri saya.

Aturan penyerapan imbuhan
1. Aturan-aturan imbuhan serapan dari bahasa asing mengikuti aturan yang kurang lebih sama dengan aturan pembentukan kata berimbuhan lain.
2. Disambung jika menggunakan kata dasar. Contoh: dwiwarna, pascasarjana.
3. Dipisah jika menggunakan kata bentukan atau turunan. Contoh: pra pemilu.
4. Diberi tanda hubung jika kata dasar berawalan huruf kapital. Contoh: non-Indonesia, anti-Israel.
Catatan kaki
1 Dalam penulisan modern biasa dieja sebagai Å›
2 Tidak semua akhiran -ty bahasa Inggris dialih-bahasakan menjadi -tas walaupun tak dimungkiri bahwa mayoritasnya demikian, dalam hal ini berlaku kata-kata seperti sekuriti dan komoditi yang menggunakan sistem kedua (-ti bukan -tas), hal yang sama berlaku pada kata properti (bukan propertas). Kata-kata lainnya misalnya kuantitas memang menggunakan penerjemahan -tas.
3 sering diterjemahkan dengan awalan tak-, Contoh: takpadan (asimetri)
4 sering diterjemahkan dengan awalan purba-, Contoh: purbatanggal (antedate)
5 sering diterjemahkan dengan awalan swa-, Contoh: swadidik (autodidak)
6 sering diterjemahkan dengan awalan dwi-, Contoh: dwibahasa (bilingual)
7 sering diterjemahkan dengan awalan sapta-, Contoh: saptamarga
8 sering diterjemahkan dengan awalan antar-, Contoh: antarnegara (internasional), antarbagian (interseksi)
9 sering diterjemahkan dengan awalan eka-, Contoh: ekatuhan (monoteis)
10 sering diterjemahkan dengan awalan panca-, Contoh: pancasila


Link :
http://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan

Antara Muka LCD


Percobaan 5
Liquid Crystal Display (LCD) merupakan Sebuah teknologi layar digital yang menghasilkan citra pada sebuah permukaan yang rata (flat) dengan memberi sinar pada kristal cair dan filter berwarna, yang mempunyai struktur molekul polar, diapit antara dua elektroda yang transparan. Bila medan listrik diberikan, molekul menyesuaikan posisinya pada medan, membentuk susunan kristalin yang mempolarisasi cahaya yang melaluinya.

Teknologi yang ditemukan semenjak tahun 1888 ini, merupakan pengolahan kristal cair merupakan cairan kimia, dimana molekul-molekulnya dapat diatur sedemikian rupa bila diberi medan elektrik--seperti molekul-molekul metal bila diberi medan magnet. Bila diatur dengan benar, sinar dapat melewati kristal cair tersebut.

Kegunaan LCD (Liquid Crystal Display)

Banyak sekali kegunaan LCD dalam perancangan suatu system yang menggunakan mikrokontroler.
LCD berfungsi menampilkan suatu nilai hasil sensor,menampilkan teks,atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroler. LCD yang digunakan adalah jenis LCD M1632. LCD M1632 merupakan modul LCD dengan tampilan 16 x 2 baris dengan konsumsi daya rendah. Modul tersebut dilengkapi dengan mikrokontroler yang didesain khusus untuk mengendalikan LCD. 
 Fungsi pin yang terdapat pada LCD ditunjukkan seperti pada Tabel 
Konfigurasi pin dari LCD ditunjukkan pada Gambar dibawah ini




Konfigurasi Pin
LCD paling umum digunakan dan ditemukan di pasaran saat ini adalah 1 Line, 2 Line atau 4 Line LCD yang hanya memiliki 1 controller dan sebagian besar mendukungan 80 karakter, sedangkan LCD mendukung lebih dari 80 karakter menggunakan 2 controller HD44780. 


Gambar 1 : diagram pin LCD tipe HD44780
 
Modul LCD memiliki karakteristik sebagai berikut:
• Terdapat 16 x 2 karakter huruf yang bisa ditampilkan.
• Setiap huruf terdiri dari 5x7 dot-matrix cursor.
• Terdapat 192 macam karakter.
• Terdapat 80 x 8 bit display RAM (maksimal 80 karakter).
• Memiliki kemampuan penulisan dengan 8 bit maupun dengan 4 bit.
• Dibangun dengan osilator lokal.
• Satu sumber tegangan 5 volt.
• Otomatis reset saat tegangan dihidupkan.
• Bekerja pada suhu 0oC sampai 55oC.


LCD memori
tampilan LCD terdiri dari 3 blok memori;
DDRAM (Display Data RAM)
CGRAM (character Generator RAM )
CGROM ( character Generator ROM ) 
Memori DDRAM
Display Data RAM (DDRAM) menyimpan data LCD yang direpresentasikan dalam 8-bit kode karakter, kapasitasnya adalah 80 x 8bit, atau 80 karakter. DDRAM merupakan tempat untuk menyimpan  data yang akan ditampilkan pada LCD. Walaupun kapasitasnya sampai 80 karakter, tapi untuk LCD seperti 1×16, hanya 16 karakter yang terlihat.
Gambar berikut menunjukkan alamat DDRAM dari 1 Line, 2 Line dan 4 Line LCD



Misalnya kita menuliskan karakter ‘A’ (41hex) pada alamat 00, maka huruf ‘A’ tersebut akan ditampilkan pada baris pertama kolom pertama pada LCD, tapi jika karakter ‘A’ itu disimpan di alamat 40, maka huruf ‘A’ akan ditampilkan pada baris kedua kolom pertama pada LCD.

CGROM – Character generator ROM
Ketika kita mengirimkan suatu nilai ASCII ke DDRAM, lalu bagaimana karakter ini bisa ditampilkan pada LCD? jawabannya adalah dengan CGROM. Character generator ROM ini menyimpan 5 x 8 dot atau 5 x 10 dot pola karakter dari kode karakter 8-bit (lihat Gambar 3 dan Gambar 4 untuk lebih rinci). Dengan demikian, maka CGROM dapat menghasilkan sebanyak 208 pola karakter 5×8 dot dan 32 pola karakter 5×10 dot.



Misalnya kita mengirimkan kode 0010-0011b (23h) ke DDRAM LCD maka karakter atau patteren ‘#’ akan ditampilkan pada LCD.


CGRAM – Character Generator RAM
CGRAM merupakan memori untuk menyimpan pola sebuah karakter yang bentuknya dapat dibuat sendiri sesuai keinginan. Namun memori ini akan hilang saat power supply tidak aktif, sehingga pola karakter pun akan turut hilang.




Contoh Program tampilan LCD dengan penekanan pada Port

$mod51
org 00h

mov a,#38h
acall command
mov a,#0eh
acall command
mov a,#01h
acall command
mov a,#06h
acall command

pil : jnb p0.0,kata0
    jnb p0.1,kata1
    jnb p0.2,mati
sjmp pil


kata0 :
mov a,#01h
acall command
mov a,#83h
acall command
mov dptr,#lab
mov r5,#03h

kata3 :
clr a
movc a,@a+dptr
inc dptr
acall data_display
djnz r5,kata3
sjmp pil

kata1 :
mov a,#01h
acall command
mov a,#0c1h
acall command
mov dptr,#mikroprosesor
mov r6,#0dh

kata2 :
clr a
movc a,@a+dptr
inc dptr
acall data_display
djnz r6,kata2
sjmp pil

mati :
mov a,#01h
acall command
sjmp pil

command :
acall mulai
mov p1,a
clr p2.0
clr p2.1
setb p2.2
clr p2.2
ret

data_display :
acall mulai
mov p1,a
setb p2.0
clr p2.1
setb p2.2
clr p2.2
ret

mulai :
setb p1.7
clr p2.0
setb p2.1

balik :
setb p2.2
clr p2.2
jb p1.7, balik
ret

lab : db 4ch,61h,62h
mikroprosesor: db 4dh,69h,6bh,72h,6fh,70h,72h,6fh,73h,65h,73h,6fh,72h
end

outputnya:
jika di tekan P0.0 maka tampilan pada layar LCD  "Lab " pada posisi baris 1 kolom 4
jika di tekan P0.1 maka tampilan pada layar LCD "Mikroprocesor" pada posisi baris 2 kolom 2

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Enterprise Project Management